Sabtu, 19 November 2011

Jibril Memberitahu Yusuf as Tentang Kedatangan Saudaranya

Saudara-saudara Yusuf menemui Nabi Yusuf as pada hari Khamis.
Firman Allah SWT:




“Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) kemudian mereka masuk ke tempatnya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal lagi kepadanya.”
(Yusuf: 58)




Ketika saudara-saudara Yusuf hampir sampai di Kota Mesir, maka turunlah Jibril menemui Nabi Yusuf as dan ia berkata:




“Saudara-saudaramu datang menemuimu, bagaimana sikapmu terhadap mereka. Nabi Yusuf menjawab: Wahai Jibril, mereka telah banyak menyakiti hatiku, bahkan mereka telah beniat untuk membunuhku, ketika ini mereka datang memerlukan bantuan denganku. Tiada lain yang harusku lakukan selain memaafkan mereka.”




Sebahagian ulama mengatakan bahawasanya saudara-saudara Yusuf as datang menemuinya sebanyak tiga kali. Untuk kali pertama, mereka datang sebagai orang-orang yang memerlukan bantuan. Kemudian Yusuf as memuliakan mereka.




Firman Allah SWT bermaksud:




“Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya, “ Masukkanlah barang-barang (penukar milik mereka) ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya mudah-mudahan mereka kembali lagi.”
(Yusuf. 62)




Kali kedua, mereka datang dengan kesombongan maka mereka pulang dengan rasa dukacita, ketika saudara mereka mengatakan kepada mereka: “Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: “Wahai ayah kami, sesungguhnya anakmu telah mencuri.”
(Yusuf. 81)




Kali ketiga mereka datang dengan merendahkan diri, oleh sebab itu mereka pulang dengan hati yang senang dan gembira. Kerana Yusuf mempunyai sifat penyayang dan orang yang penyayang itu suka kepada orang yang merendah diri.




Ketika mereka memasuki Kota Mesir, Yusuf as memerintahkan agar istana-istana dan rumah-rumah dihias. Kemudian beliau mengeluarkan pakaian yang indah untuk dipakaikan kepada sahaya dan perajuritnya. Beli memasang permaidani-permaidani yang indah, serta menyusun singgahsana untuk menyambut saudara-saudaranya.




Nabi Yusuf as duduk di atas singgahsana, lalu beliau memerintahkan agar saudara-saudaranya masuk. Ketika itu mereka tidak lagi mengenali Yusuf as tetapi Nabi Yusuf masih mengenali mereka.
Read On
Jibril Memberi Peringatan kepada Nabi Yusuf as
0 comments
Friday, December 11, 2009




FIRMAN Allah SWT:
“Dan bersama dengan Yusuf masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda.”
(Yusuf: 36)




Dua orang yang masuk ke dalam penjara tersebut, adalah tukang beri minum raja dan tukang masak raja. Sedangkan ketika itu yang menjadi raja iaitu “Royyaan.”




Sebab dimasukkan kedua orang pemuda ke dalam penjara adalah kerana kedua pemuda tersebut telah menerima rasuah daripada raja Rom dengan tugas memberi racun dalam makanan dan minuman raja Royyaan.




Tukang masak menerima rasuah tersebut. Sementara itu tukang memberi air raja menolak tawaran raja Rom, dan melaporkan kepada raja tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh tukang masak. Namun tukang memberi air juga dimasukkan ke dalam penjara bersama dengan tukang masak tadi.




Mereka berada di penjara lebih kurang selama tiga hari. Di dalam penjara, mereka berdua melihat Nabi Yusuf as suka membuat penilaian tentang mimpi. Untuk mencuba kebenaran tafsiran atau penilaian Yusuf as mereka mengatakan seakan akan mereka bermimpi, padahal sesungguhnya mereka hanya berbohong.




Sebahagian ulamak mengatakan bahawa tukang memberi minum raja memang betul-betul bermimpi sedangkan tukang masak tidak bermimpi sama sekali. Tukang memberi minum raja berkata: “Aku bermimpi seakan-akan melihat ada tiga buah bekas atau mangkuk dari emas, aku memerah anggur dan memasukkan ke dalam bekas itu. Lalu aku buat khamar dan aku berikan kepada raja Royyaan.




Tukang masak raja berkata pula: “Aku bermimpi seakan akan diriku sedang memikul satu bakul roti di atas kepalaku, dan burung-burung memakan roti tersebut.”




Kemudian Nabi Yusuf as meramal mimpi keduanya. Beliau berkata: “Wahai kedua temanku, adapun salah seorang di antara kamu akan memberikan minuman untuk tuannya dengan khamar, adapun yang seorang lagi ia akan di salib.”




Setelah Nabi Yusuf as selesai meramalkan mimpi mereka, berkata salah seorang di antara mereka: “Sesungguhnya saya tidak bermimpi.’ Maka Nabi Yusuf menjawab: “Telahku ramal mimpimu dan bahkan telah ditetapkan oleh Allah SWT.




Firman Allah SWT maksudnya:
“Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya kepadaku.”
(Yusuf: 41)




Tidak beberapa lama setelah itu, maka pegawai-pegawai raja membawa tukang masak tersebut, kemudian mereka salib. Setelah tukang masak tersebut disalib, maka tinggallah tukang memberi minum raja di penjara selama tiga hari. Kemudian datang utusan raja membawanya keluar dari dalam penjara, dia diberi pakaian indah, lalu dibawa kepada raja dengan segala kehormatan.




Ketika tukang memberi minum raja tersebut keluar, Nabi Yusuf sempat berkata: “Jelaskanlah keadaanku ini kepada tuanmu.” KetikaYusuf berkata demikian, maka gunung-ganang pun bergoncang dan turunlah Jibril as serta berkata:




“Wahai Yusuf sesungguhnya Allah SWT bertanya kepadamu: Siapakah yang menjadikan rasa cinta di dalam hati Ya’kub terhadapmu? Yusuf menjawab; “Tuhanku”. Jibril bertanya: Siapakah yang menyelamatkan dirimu dari tipu daya saudara-saudaramu? Yusuf menjawab; Tuhanku. Siapakah yang telah memeliharamu di dalam perigi? Yusuf menjawab; Tuhanku. Siapakah yang menjadikan rasa suka Zulaikha terhadapmu? Yusuf menjawab; Tuhanku. Kemudian Jibril bertanya: Siapa pula yang telah menyelamatkan dirimu dari tipu daya Zulaikha? Yusuf menjawab; Tuhanku.”




Selanjutnya Jibril berkata: “Wahai Yusuf, sesungguhnya Allah SWT telah membuat kebaikan ini untukmu. Maka di manakah engkau melihat tidak mempunyai Allah, sehingga engkau meminta pertolongan kepada yang lain? Wahai Yusuf, dulu datukmu Ibrahim as tidak mahu meminta tolong kepada Jibril ketika ia akan dilemparkan ke dalam api oleh Namruz. Ketika itu aku berkata kepadanya: “Apakah engkau memerlukan pertolongan wahai Ibrahim? Kemudian Ibrahim menjawab: Kepadamu, aku tidak meminta pertolongan.”




Begitu pula datukmu Ismail, ia tidak meminta pertolongan apa pun kepada ayahnya Ibrahim, ketika ia akan dikorbankan. Namun ia hanya berkata: “Insya Allah engkau akan memperolehi aku termasuk golongan orang-orang yang sabar.”




“Tetapi engkau wahai Yusuf baru sahaja tiga hari berada di dalam penjara, sudah tidak sabar, sehingga engkau minta pertolongan kepada raja.”




Maka bersujudlah Nabi Yusuf as. kepada Allah SWT, dan menangis selama empat puluh hari. “YaAllah, demi kehormatan datukku Ibrahim as dan Ismail as dan Ishak as serta demi ayahku Ya’kub as kasihanilah aku dan ampunkanlah kesalahanku.”




Maka turunlah Jibrail as menemui Nabi Yusuf as dan berkata:




“Sesungguhnya Allah SWT berfirman: “Aku telah memaafkanmu, akan tetapi Allah beri engkau hukuman dengan tinggal di dalam penjara selama tujuh tahun lagi.”

Tidak ada komentar: